Karena sudah memiliki buku dalam jumlah yang lumayan, secara tak sengaja jadi suka mengamati aneka kover yang ada. Melalui kover, kita jadi bisa mengetahui selera pembaca akan kover pada saat itu. Misalnya dengan warna terang, tulisan besar dan sebagainya.
Beberapa kover ternyata mengusung tema yang mirip, beberapa cenderung sama meski bisa saja bahasanya berbeda. Kadang saya penasaran, apa yang membuat penerbit mempergunakan kover yang seperti itu.
Biasanya kover buku yang sama, minimal mengusung tema saya, saya simpan dalam kotak yang sama. Maksudnya hanya untuk mengelompokkan semata. Seru saja melihat buku dengan kover yang serupa dalam satu tempat penyimpanan.
Kotak koleksi nomor 17 sebagai contoh. Ilustrasi pada kover ketiga buku tersebut sama, yang membedakan hanya nuansa warna latar atau desain untuk judul.
Demikian juga dengan kotak nomor 19. Padahal tahun terbit serta penerbit kedua buku tersebut berbeda tapi pilihan kover nyaris sama. Ilustrasi yang dipergunakan adalah sosok sesorang gadis dan lelaki muda di pesta. Khusus untuk kotak nomor 19, saya masih menyisakan tempat untuk 2 buku dengan kover sejenis, siapa tahu bakalan bermunculan kover buku yang sama.
Saya lupa kapan pastinya, tapi isi kotak nomor 21 saya peroleh dengan menukarkan point hasil pembelian sepanjang tahun. Sistem pembelian di P memang menguntungkan bagi saya, dengan membeli dengan kelipatan Rp 10.000 maka kita akan mendapat 1 point. Buku ini harus ditebus dengan 500 point. Kebetulan sekali point saya melewati itu. Bentar... artinya belanjaan saya sudah sampai... tidakkkk.....! Baru sadar jumlahnya sudah lumayan.
Beberapa kover ternyata mengusung tema yang mirip, beberapa cenderung sama meski bisa saja bahasanya berbeda. Kadang saya penasaran, apa yang membuat penerbit mempergunakan kover yang seperti itu.
Biasanya kover buku yang sama, minimal mengusung tema saya, saya simpan dalam kotak yang sama. Maksudnya hanya untuk mengelompokkan semata. Seru saja melihat buku dengan kover yang serupa dalam satu tempat penyimpanan.
Kotak koleksi nomor 17 sebagai contoh. Ilustrasi pada kover ketiga buku tersebut sama, yang membedakan hanya nuansa warna latar atau desain untuk judul.
Demikian juga dengan kotak nomor 19. Padahal tahun terbit serta penerbit kedua buku tersebut berbeda tapi pilihan kover nyaris sama. Ilustrasi yang dipergunakan adalah sosok sesorang gadis dan lelaki muda di pesta. Khusus untuk kotak nomor 19, saya masih menyisakan tempat untuk 2 buku dengan kover sejenis, siapa tahu bakalan bermunculan kover buku yang sama.
Saya lupa kapan pastinya, tapi isi kotak nomor 21 saya peroleh dengan menukarkan point hasil pembelian sepanjang tahun. Sistem pembelian di P memang menguntungkan bagi saya, dengan membeli dengan kelipatan Rp 10.000 maka kita akan mendapat 1 point. Buku ini harus ditebus dengan 500 point. Kebetulan sekali point saya melewati itu. Bentar... artinya belanjaan saya sudah sampai... tidakkkk.....! Baru sadar jumlahnya sudah lumayan.
Sementara versi bahasa Thailand pada kotak nomor 24 ada pada tulisan berikut ini. Silahkan mampir ya ^_^. Saat itu versi bahasa Thailand terbatas, dan hasil perburuan ke toko buku hanya ada versi ini. menurut penjual malah hanya ada satu versi. Belakangan baru muncul versi lainnya. Selain pembelian baru dan seken, saya juga melakukan pre-order. Biasanya cara ini membuat saya mendapatkan potongan harga yang lumayan. Cara ini juga memastikan saya memiliki versi itu hi hi hi. Maklum kadang suka terlewat.
Buku dengan nomor ISBN 97807467796 dalam kotak nomor 25 juga saya peroleh dengan cara pre-order. Warna hijau yang menyejukkan mata serta ilustrasi yang agak beda membuat saya tertarik. Untuk versi ini, buku Goodwive, little men dan Jo's Boys juga ditawarkan dengan nuansa serupa.
Buku dengan nuansa merah tua (atau orange ya) terbit tahun 1962 dari penerbit Longmans, Green & Co. Ltd pada kotak nomor 27 adalah hadiah dari Pra di Semarang. Begitulah, banyak sahabat yang tahu kedanan saya pada LW sehingga mereka sukarela membantu he he he.
Selain versi novel, ada juga versi cergam dalam koleksi saya. Versi bahasa China yang ada di kotak momor 30 merupakan cergam dalam bahasa asing pertama yang saya miliki. Versi bahasa Indonesia memang ada, tapi bentuknya lebih tipis. Jika ingin mengetahui versi cergam tanah air silahkan mampir ke ini dan itu.
Versi bahasa Jepang saya peroleh berkat bantuan salah satu toko buku di kawasan Jakarta Pusat. Dua saya peroleh melalui jasa toko buku itu, sementara yang terakhir, yang terbit tahun 2015 merupakan titipan dari teman yang sedang melancong ke sana. Lengkapnya silahkan baca di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar